Indonesia Juara Kompetisi Musik Antikorupsi Internasional | UN1X PROJECT | Rendy Ahmad, pemeran Arai dalam film Sang Pemimpi tentu sudah cukup dikenal masyarakat. Awal September belum lama ini, bersama SIMPONI (Sindikat Musik Penghuni Bumi), berhasil meraih juara Runner Up Kompetisi Fair Play 2012: Anti Corruption Music Competition di Brazil.
Rendy "Arai" Ahmad dan SIMPONI meraih juara kedua lewat lagu dan videonya berjudul "Vonis" (Verdict) yang menyisihkan 75 video musik dari 35 negara lainnya, sehingga mampu mengharumkan nama Indonesia di pentas Internasional.
"Terima kasih banyak atas ucapan kawan-kawan, kemenangan "Vonis" adalah kemenangan kita bersama. Suatu saat nanti kita juga pasti akan menang melawan korupsi", kata Rendy Ahmad di akun twitternya @simponii dalam menanggapi berbagai ucapan selamat yang masuk.
Manager SIMPONIM Berkah Gamulya, mengatakan, kemenangannya itu dikarenakan keberhasilannya mengangkat isu korupsi yang menjadi penyebab utama kemiskinan masyarakat dan kini sedang diperjuangkan masyarakatnya untuk diberantas.
Selain kemiskinan, terungkap pula bahwa korupsi menjadikan buruknya layanan pendidikan, kesehatan, dan rusaknya lingkungan.
"Kemenangan kami mengangkat semangat perjuangan masyarakat Indonesia melawan korupsi," katanya kepada wartawan, Sabtu (9/9/2012).
Lagu "Vonis" ciptaan SIMPONI yang dibuatkan video klipnya oleh Dandhy D Laksono dari WatchdoC itu mengangkat gambaran yang kontras antara generasi muda seperti Soekarno, Hatta, Trimurti, Tan Malaka, dll yang divonis penjajah karena memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, dengan pejabat dan politisi muda di masa kini yang justru divonis korupsi, seperti Gayus Tambunan, Nazarudin, Dhana Widyatmika, Angelina Sondakh, dan lain-lain.
Sebagai pemenang, SIMPONI bersama Youssr El Hawary dari Mesir dan S3 dari Kongo akan bergabung bersama lebih dari 1.500 aktivis anti korupsi dari penjuru dunia sebagai peserta kegiatan Forum Voice Against Corruption ke-3 pada 5-6 November 2012, dan Konferensi AntiKorupsi Internasional ke-15 pada 7-10 November 2012 di Brasilia, Brazil.
Para pemenang juga akan menampilkan musiknya secara langsung di Ulysses Guimar es Convention Center (CCUG) di BrasÃlia, Brazil pada 10 November 2012.
"Kami akan memakai kaus bergambar Munir saat live perform "Vonis" di Brazil, November nanti, sebagai bagian dari peringatan sewindu pembunuhan Munir. Karena Munir adalah pejuang keadilan dan kemanusiaan, dan gerakan anti-korupsi adalah bagian dari perjuangan beliau," ujar Berkah.
Penampilan di Brazil nanti, ditambahkan Berkah, akan menjadi gong dimulainya roadshow kegiatan SIMPONI di Tanah Air. Karena bulan Desember 2012, SIMPONI sudah merencanakan kegiatan "Roadshow Kejujuran dan Anti-korupsi ke 90 sekolah di 9 provinsi dalam memperingati 9 Tahun Hari Anti-Korupsi Internasional.
"Untuk itu kami juga akan melakukan penggalangan dana untuk mendukung keberangkatan kami ke Brazil dan biaya operasional keliling ke 9 provinsi nanti," kata Berkah.
Rendy "Arai" Ahmad dan SIMPONI meraih juara kedua lewat lagu dan videonya berjudul "Vonis" (Verdict) yang menyisihkan 75 video musik dari 35 negara lainnya, sehingga mampu mengharumkan nama Indonesia di pentas Internasional.
"Terima kasih banyak atas ucapan kawan-kawan, kemenangan "Vonis" adalah kemenangan kita bersama. Suatu saat nanti kita juga pasti akan menang melawan korupsi", kata Rendy Ahmad di akun twitternya @simponii dalam menanggapi berbagai ucapan selamat yang masuk.
Manager SIMPONIM Berkah Gamulya, mengatakan, kemenangannya itu dikarenakan keberhasilannya mengangkat isu korupsi yang menjadi penyebab utama kemiskinan masyarakat dan kini sedang diperjuangkan masyarakatnya untuk diberantas.
Selain kemiskinan, terungkap pula bahwa korupsi menjadikan buruknya layanan pendidikan, kesehatan, dan rusaknya lingkungan.
"Kemenangan kami mengangkat semangat perjuangan masyarakat Indonesia melawan korupsi," katanya kepada wartawan, Sabtu (9/9/2012).
Lagu "Vonis" ciptaan SIMPONI yang dibuatkan video klipnya oleh Dandhy D Laksono dari WatchdoC itu mengangkat gambaran yang kontras antara generasi muda seperti Soekarno, Hatta, Trimurti, Tan Malaka, dll yang divonis penjajah karena memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, dengan pejabat dan politisi muda di masa kini yang justru divonis korupsi, seperti Gayus Tambunan, Nazarudin, Dhana Widyatmika, Angelina Sondakh, dan lain-lain.
Sebagai pemenang, SIMPONI bersama Youssr El Hawary dari Mesir dan S3 dari Kongo akan bergabung bersama lebih dari 1.500 aktivis anti korupsi dari penjuru dunia sebagai peserta kegiatan Forum Voice Against Corruption ke-3 pada 5-6 November 2012, dan Konferensi AntiKorupsi Internasional ke-15 pada 7-10 November 2012 di Brasilia, Brazil.
Para pemenang juga akan menampilkan musiknya secara langsung di Ulysses Guimar es Convention Center (CCUG) di BrasÃlia, Brazil pada 10 November 2012.
"Kami akan memakai kaus bergambar Munir saat live perform "Vonis" di Brazil, November nanti, sebagai bagian dari peringatan sewindu pembunuhan Munir. Karena Munir adalah pejuang keadilan dan kemanusiaan, dan gerakan anti-korupsi adalah bagian dari perjuangan beliau," ujar Berkah.
Penampilan di Brazil nanti, ditambahkan Berkah, akan menjadi gong dimulainya roadshow kegiatan SIMPONI di Tanah Air. Karena bulan Desember 2012, SIMPONI sudah merencanakan kegiatan "Roadshow Kejujuran dan Anti-korupsi ke 90 sekolah di 9 provinsi dalam memperingati 9 Tahun Hari Anti-Korupsi Internasional.
"Untuk itu kami juga akan melakukan penggalangan dana untuk mendukung keberangkatan kami ke Brazil dan biaya operasional keliling ke 9 provinsi nanti," kata Berkah.