Halo sobat-sobat topSpot! Sesuai dengan judul postingan ini, pernahkah sobat melihat atau setidaknya mengetahui bahwasanya ternyata ada kota yang sederhana tanpa jalan raya? Tanpa basa-basi.. tahu atau belum pernah tahu, pernah atau belum pernah melihat.. langsung saja simak rangkuman berikut ini!
Bagi siapapun yang ingin melihat dan merasakan kehidupan yang sederhana, sepertinya kota kecil Giethoorn di Belanda bisa sobat jadikan sebagai salah satu referensi tempat yang sangat cocok untuk sobat kunjungi. Kenapa begitu dan kenapa harus ke tempat tersebut? Karena kota kecil yang bernama Giethoorn ini tidak memiliki jalan raya (jalan yang bisa dilalui kendaraan beroda dua dan beroda empat atau sejenisnya), hampir seluruh kota dikelilingi oleh kanal-kanal kecil yang indah. Unik dan sangat menarik bukan!
Mungkin sobat akan bertanya; 'lalu apa kendaraan atau sarana transportasi yang digunakan di kota ini kalau memang tidak memiliki jalan raya?' Nah, penduduk di kota kecil ini sudah sangat terbiasa menggunakan perahu kecil sebagai sarana transportasi atau bisa juga berjalan melalui jembatan-jembatan kecil yang tentunya dibuatkan rapi dan teratur di beberapa lokasi. Jadi bagi sobat-sobat yang mungkin suatu saat berkesempatan berkunjung ke kota ini, sobat tidak perlu repot-repot membawa ataupun menyewa kendaraan untuk berkeliling. Dikarenakan bagi para wisatawan yang ingin mengunjungi tempat ini, mobil atau bus justru harus di-parkir di luar kota Giethroon.
Penasaran seperti apa penampakan lainnya dari kota ini? Bekicot sob!
( Klik gambar jika sobat ingin melihat perbesaran gambar-gambar di atas! )
Terletak di provinsi Overijssel, kota Giethroon memiliki kanal sepanjang 6.5 km dengan rumah-rumah tradisional khas Belanda di sekelilingnya. Tidaklah mengherankan apabila kota Giethroon telah menjadi daya tarik wisata di Belanda dengan julukan Venesia dari Belanda. Sekedar info penting untuk sobat; kota ini didirikan oleh sekelompok pelarian dari wilayah Mediterania sekitar tahun 1230. Giethroon menjadi terkenal pada tahun 1958 ketika kota ini termasuk dalam lokasi syuting film Fanfare yang diproduseri oleh Bert Haanstra.